Cerpen - ANTARA CINTA DAN PRESTASI
oleh : Widia S. Nuraeni
Diana, itulah namanya. Dia
tinggal di sebuah rumah yang sederhana, dia tinggal bersama ayah dan ibunya, Ia
bersekolah di SD Cisero 02. Pada waktu itu, Diana bersekolah sampai di sekolah
Diana mengikuti pelajaran seperti biasanya. Diana, di sekolahnya cukup pintar.
Dia selalu mendapatkan juara satu. Akan tetapi, setelah Diana beranjak naik ke
kelas enam, peringkatnya turun dari ke satu menjadi ke tiga. Namun Diana terus
berusaha untuk mendapatkan juara kelas lagi. Tapi, usaha nya nihil, karena
setelah kelas enam mulai tahu yang namanya cinta. Jadi pikirannya cowok melulu.
Pada waktu itu Diana ditembak oleh Fadil. Fadil itu temannya satu kelas juga.
Dia orangnya ganteng, tajir dan lumayan pintar. Karena dia itu memang asyik
untuk diajak sharing, akhirnya pun Dian menerima Fadil (cinta monyet).
Namanya juga masih remaja kecil,
ABG juga belum. Jadi mereka kaya temen biasa aja, karena kan belum ngeti
cinta-cinta.an mereka bermain bersama, canda tawa. Kalo dipikir-pikir sih lucu
juga ya. Secara gitu, masih anak kelas enam, emmh. Tetapi yang menjadi kenangan
dari Fadil itu, katanya Fadil mengukir nama Diana di lemari bajunya, sampai
ibunya Tanya “Fadil ini apa-apaan? Emang siapa Diana itu?”. Fadil hanya tersenyum mendengar pertanyaan ibunya.
Setelah satu tahun belajar, mereka lulus ujian. Lalu kelulusan pun dibagikan,
sekolah mengadakan perpisahan. Dalam perpisahan itu, Diana terpilih untuk
membukka acara perpisahan itu dengan membacakan Ayat Suci Al-Quran dan ditemani
oleh temannya yang bernama Siti sebagai penerjemah. Ketika Diana sedang baca
Al-Quran, fadil terpesona melihat keterampilan Diana dalam mengaji. Setelah
Diana selesai mengaji Diana turun dari panggung dan menemui Fadil. Diana
bertanya kepada Fadil
“Dil gimana tadi waktu aku di
panggung, penampilanku bagus ngga ?”
Fadil menjawab, “iya Diana,
suarmu bagus banget sampai aku terpesona melihat kamu.
“ah kamu” jawab Diana.
Tak lama kemudian setelah acara
perpisahan itu dibuka, lalu dilanjutkan dengan acara-acara seperti karouke,
pencak silat, tari dan banyak lagi acara-acara yang seru.
“by the way, kamu mau dilanjutin
kemana sekolah ???”
Fadil menjawab “aku mau
dilanjutin ke SMP 1 Bandung. Kalo kamu sendiri ??”
“oh kalo gitu kita berpisah dong,
kalo sih mau dilanjutin ke SMP 1 Garut. “ jawab Diana.
“oh iya ya. Kalo gitu kita
berpisah, tapi ngga apa-apa kan ? masih bias kontekan kan. Ok?!” kata Fadil.
Diana menjawab “Iya Dil” (sambil
tersenyum).
Satu bulan kemudian, mereka
daftar ke sekolah yang sudah direncanakan. Alhamdulilah, karena nilai mereka
bagus, mereka diterima di sekolah masing-masing. Nah sejak saat itu, tidak ada
kabar-kabar lagi, baik dari Fadil maupun Diana. Setelah Dian mengikuti tes,
Diana ditempatkan dikelas tujuh G. untungnya ada temen Diana yang Diana kenal
waktu SD. Jadi Diana duduk bersama temannya tersebut. Beberapa hari kemudian,
dari sekolah mengadakan MOPD (Masa Orientasi Siswa Peserta Didik). Diana
ditunjuk oleh kakak kelas yang membina kelas itu untuk memperkenalkan diri.
Dengan muka merah karena ,alu belum mengenal teman-teman barunya itu, Diana
memperkenalkan diri. Setelah Dian selesai memperkenalkan diri, lalu giliran
teman-temannya yang lain memperkenalkan diri. Kakak kelas pun menyruruh mereka
untuk saling mengenal satu sama lain. Bebrapa hari kemudian, setelah MOPD
selesai, akhirnya Diana mempunyai teman baru yang sangat baik. Diantaranya,
Arisda, Reka, dll. Mereka sangat akrab .
Setelah enam bulan melakukan
pembelajaran, akhirnya bapak wali kelas pun me ngumumkan siapa saja orang yang
masuk sepuluh besar dalam kelas tersebut. Tidak disangka Diana mendapatkan
peringkat ke satu. Diana hanya bisa terdiam dan menangis karena Diana bias
mendapatkan peringkat pertama lagi dan teman-temannya juga masuk ke dalam
sepuluh besar, merka sabngat bahagia.
Tujuh tahun belajar mereka
semakin akrab dan akhirnya mereka menjadi sahabat yang sangat kompak, baik
dalam belajar, maupun bermain. Mereka dapat bekerja sama dengan baik. 8ettelah
delapan bulan duduk di kelas tujuh
ternyata ada cowok yang suka sama Diana,
temennya bilang “ Diana itu da yang suka sama
kamu”
Diana menjawab “siapa ?”
kata temennya “itu yang namanya
Niko”
Diana menjawab kembali “ah masa
….Niko ?hahah, ga nyangka Niko yang orangnya pendiem itu ?(sambil tertawa
terbahak-bahak)”
“ia Diana ko kamu malah ketawa
sih ?” kata temennya
“haha maaf, ya g ppa kalo ada
yang suka sama aku..allhamdulilah yah. Masih ada orang yang menyukai ku padahal
kan kita sekolah baru delapan bulan belum saling kenal banget.”
Tak terasa kami
belajar sudah mencapai satu tahun, lalu kamipun dibagi laporan hasil belajar
kami. Setelah diumumkan Diana tidak mendapatkan peringkat pertama lagi,
ternyata Diana mendapatkan peringkat kedua. Tapi, dia tidak kecewa karena
dibalik juara kelas kan masih ada juara umum antar kelas. Waktu itu
tepatnya hari senin ketika murid-murid
sedang melakukan upacara bendera dalam pengumumannya bapak kepala sekolah
mengumumkan orang yang masuk juara umum dari kelas tujuh sampai kelas Sembilan.
Ga disangka, Diana menempati peringkat kedua dan yang ga disangkanya lagi kalau
yang menempati peringkat ketiganya itu Pandi temen Diana waktu TK, Diana sangat
senng bisa bertemu pandi kembali. akan
tetapi, Pandi tidak mengenal Diana mungkin Pandi lupa kali, soalnya udah enam
tahun ga ketemu. Diana mencari tau apakah benar Pandi itu temennya waktu TK ?
setelah dicari tau ternyata benar kalau Pandi itu temennya waktu TK. Karena
mungkin Pandi itu ganteng, Diana menyukai Pandi tapi secarakan Pandi itu
orangnya pintar, ganteng, kalem, keren, jadi Pandi hanya cuek saja sama Diana.
Setelah kenaikan
kelas yang tidak disangkanya lagi Diana sama Pandi itu sekelas, dalam hati
Diana sangat bahagia karena biasa satu kelas sama Pandi. Akan tetapi, disisi
lain Diana sedih karena tidak sekelas lagi dengan sahabat-sahabatnya, telah
lama kemudian setelah setengah tahun belajar atau satu semester Pandi masih aja
cuek sama Diana. Mungkin karena memang sih Pndi sifatnya begitu sama orang lain
juga.
Setelah satu semester
ada cowok yang suka sama Diana namanya Anggit. Ga sekelas sih .dia dari kelas
delapan B, Anggit nembak Diana di depan Pandi. T api, Pandi tetep saja cuek.
Pada akhirnya Diana menerima Anggit. Nah….lama kelamaan Pandi akrab sama
Diana.Pandi suka iseng tapi asyiik kalo di ajak main. Setelah Diana dan Anggit
berpacaran kurang lebih dua bulan. Diana ulang tahun. Anggit ngasih kado
kediana berupa kalung yang ada liontinnya.
Beberapa waktu
kemudian Diana dan Anggit pun putus. tapi Diana masih menyimpan barang
pemberian dari Anggit sebagai kenang-kenangan.
Kemudian selang
beberapa tahun Diana lulus dari SMPdan masuk SMA, otomatis Diana dan Anggit pun
berpisah karena mereka melanjutkan kesekolah yang berbeda. Setelah itu mereka
tidak ada komunikasinya.
1 Comments
aduh cerpennya widia sri nuraeni itu ya
BalasHapus